CATATAN HATI SANG DEWI

Sabtu, 09 Februari 2013

SYUBAT RINDU


Rindu itu mengoyak akal dan budi. Melemaskan fokus dalam memandang dan merasakan berbagai kejadian di sekeliling. Obat rindu itu berjumpa. Seribu satu usaha meredamnya hanyalah sarana untuk menunda perjumpaan.
          Justru kelemahan fokus itulah rasa rindu kepada yang dicinta membawa syubat yang berbahaya. Rasa rindu dan mencinta itu berupa pancaran gelombang. Tatapan mata, senyuman, ucapan, sikap. dan mungkin saja tulisan membawa gelombang rindu yang bergejolak dalam hati. Dalam kesadadaran jiwa yang lemah, gelombang itu akan melabrak kesegala penjuru. Mungkin enumbuk hati lain yang juga lengah. Lalu terjadilah sublimasi energi kerinduan yang semu. Bahkan bagi jiwa yang buta, tak adalagi pembatas apapun untuk mengikat gelombang kerinduan.
          Rindu itu sering melemahkan jiwa. Tiba-tiba suasana sekeliling diliputi mendung. Temperamen yang menyelimuti jiwa berubah warna. Sikap rasionaldan optimis bergeser menjadi emosional suasana sedih. Pembawaan tenang dan penuh percaya diri  berubah menjadi pemarah dan dilipti kebimbangan. Jiwa yag merindu itu rentan terhadap suasana sekeliling, terkadang menyendiri menjadi suasana terbaik ditengah berbagai suasana yang tidak menguntungkan.

          " ,,,DAN MAAFKANLAH AKU KARNA JIWAKU DILANDA GELOMBANG KERINDUAN,,,MAAFKAN AKU JIKA AKU TERKADANG MEMAKSAMU,,,"

          Kondisi fisik itu hanyalah cerminan jiwa. Bisa jadi kerinduan membuat malas atau nyeri persendian dan meningkatkan suhu tubuh. Setia kepada orang yang dicinta mesti mengakrabi kerinduan. Setia adalah perjuangan jiwa, memupuk cinta dari kejauhan akan membantu jiwa untuk setia. Mencurahkan rasa cinta dan rindu itu mesti kepada orang yang dicinta. Hanya pada kondisi iti syubat dan jebakan nafsu liar bisa dikendalikan.
          Setia dari detik ke detik, itulah makna kesabaran dalam mencinta, Memang berat merekat cinta dari kejauhan. Ada banyak tuntutan untuk mengolah bisikan jiwa. Memghadirkan terus orang yang dicinta meski dalam kedidak pastian. Ketidakpastian,,,???Benar, sebab manusia begitu lemah bahkan tak pernah diketahui apakah kerinduan itu akan bermuara pada perjumpaan yang nyata.
         
          ",,, KAU TAU, AK INGIN SENTUH KAMU BIAR AKU YAKIN KAU BENAR-BENAR ADA,,,MISS U,,"


0 komentar:

Posting Komentar