Haruskah
kubelah resah hingga mimpi berserakan,,haruskah ku buai angan biar aku
terlena dn tidak terjaga lagi,,jalan sempoyongan tampa pijakan,kerikil
tak sanggup kutepis,peluh bercampur keruh, mendung bergelayut manja d k 2
mata,nanar pandang dlam harap,andai matahari bisa kutatap saat tengah
hari,,pastilah mataku tak akan silau,,andai bulan tengah malam
tersenyum,,mungkin aku akan lega,,haruskah ku berlari menjauh,,haruskah
ku tahan dn kupikul beban berat dhati,,sanggupkah aku,,
Aku ga ingin asa terpotong lara,,aku ga ingin duka membayangi,dalam diam ku bersimpuh menengadah,,harap ampun dn belas kasih,,tp kadangkala aku terlena sepi,,duduk diam dalam sunyi.
Entah berapa banyak khayal melintas,,entah berapa banyak mata merinai,aku terhanyut dalam angan tak pasti.Hembusan bayu tak mampu halau gundah. Telaga hati tetap sunyi,,hanya terdengar riak2 kecil yg terdengar sayup.
Duhai kasih belahan jiwa,,rangkulah hati yg tertatih ini,,bawa pergi bersama mega,,melintasi masa sampai ajal.
Aku ga ingin asa terpotong lara,,aku ga ingin duka membayangi,dalam diam ku bersimpuh menengadah,,harap ampun dn belas kasih,,tp kadangkala aku terlena sepi,,duduk diam dalam sunyi.
Entah berapa banyak khayal melintas,,entah berapa banyak mata merinai,aku terhanyut dalam angan tak pasti.Hembusan bayu tak mampu halau gundah. Telaga hati tetap sunyi,,hanya terdengar riak2 kecil yg terdengar sayup.
Duhai kasih belahan jiwa,,rangkulah hati yg tertatih ini,,bawa pergi bersama mega,,melintasi masa sampai ajal.
0 komentar:
Posting Komentar