perlahan...semakin pupus senyum rembulan
rintik rintik hujan menangisi kelu di sabitnya
deru menderu memekak telinga bayu bertiup kencang
seolah memaksa rembulan untuk segera pergi
kini..ini cerita tentang hati
tak berbeda jauh panggang dari api
abaimu seolah usir rasa
tak mengapa bila masa sudah ditentukan
esok jika mentari bersinar
maka mulailah membakar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar