jemarimu meliuk menyentil kata
mencoba rajuk merayu merenda bahasa
di kuncup bunga kau paksa mekar
tuk memahami racauan mu yang meliar
itu bukan kau
karna kau bukan perayu kata
lekuk tata bahasa mu pun tak meliar
semua berawal dengan nalar
kau rengkuh aku
yang terhempas nyata syair balada
di batas cakarawala jelang malam
kau gunakan indera keenam
dialog bathin rasa hati
kini sedang kau larikkan sajak ini
kata bahasa mantra membait
seraya menyulam warna pelangi
di pendaran kecemasanmu
dan bersama kita kidungkan bahasa puitis ini
dari secarik menjadi berlembaran puisi
agar terkenang, tertulis
Dalam sejarah hatiku
mencoba rajuk merayu merenda bahasa
di kuncup bunga kau paksa mekar
tuk memahami racauan mu yang meliar
itu bukan kau
karna kau bukan perayu kata
lekuk tata bahasa mu pun tak meliar
semua berawal dengan nalar
kau rengkuh aku
yang terhempas nyata syair balada
di batas cakarawala jelang malam
kau gunakan indera keenam
dialog bathin rasa hati
kini sedang kau larikkan sajak ini
kata bahasa mantra membait
seraya menyulam warna pelangi
di pendaran kecemasanmu
dan bersama kita kidungkan bahasa puitis ini
dari secarik menjadi berlembaran puisi
agar terkenang, tertulis
Dalam sejarah hatiku
0 komentar:
Posting Komentar