~~~DALAM PENGEMBARAANKU~~~
aku melihat kau berdiri disana.. diantara jejalan dan riuh tarian
surga.. lalu kau syairkan apapun yang kau rasa pada dua bilah sisi mata
pedang kehidupan.. mengharukan jiwa jiwa yang menatap kosong pada segala
penjuru angan.. juga
membakar hati yang tengah menyelam dilautan
percintaan.. keterasingan menjadi payungmu.. kesendiriaan menjadi
jubahmu.. keduanya menciptakan rahasia rahasia cinta yang paling
terapuh..
wahai pengembara dalam genangan kata kata.. tidak
selamanya engkau mampu meneriakkan kepedihan diantara garis takdir yang
telah tertetapkan.. tidak selamanya engkau mampu berdiri dibarisan
kecemasan yang kau ciptakan sendiri.. kita adalah takdir kita sendiri..
kita hanya dipertemukan oleh aksara dalam ketajaman mata hati sendiri..
takdir memberikan kehendak yang sama dengan arah kehendakmu.. bahagialah
dengan segala kesah yang mampu membuat semesta raya bertekuk lutut
dipelukanmu..
pandanglah matahari pada savana yang membentang
diantara batas batas hatimu.. fitrahnya tak mengenal batasan barat dan
timur.. meski nisbahnya adalah benar dari sang timur.. lalu remukkanlah
segala sesal yang berjanin dihitamnya memoar tentang cinta.. jadilah
lentera dalam indahnya sangkar.. jadilah api yang menghanguskan segala
noda dan menjadikannya butiran debu..
kita akan melintasi
penyatuan jiwa dengan raga karenanya.. jumpailah wujud jiwa yang tak
bertara.. ia selalu dalam keterikatan, namun tak terikat pula padanya..
jika kita terlampau mencintainya, maka jiwa itu akan musnah dalam raga..
namun bila kita sungguh sungguh mencintainya, maka.. lepaslah.. dan
jiwa itu akan menerangi keutuhannya.. ini adalah hakikat penyerahan
jiwa.. dan cintailah kefanaan akhir yang telah terjanjikan..
~~~DALAM PENGEMBARAANKU~~~
aku melihat kau berdiri disana.. diantara jejalan dan riuh tarian surga.. lalu kau syairkan apapun yang kau rasa pada dua bilah sisi mata pedang kehidupan.. mengharukan jiwa jiwa yang menatap kosong pada segala penjuru angan.. juga
membakar hati yang tengah menyelam dilautan percintaan.. keterasingan menjadi payungmu.. kesendiriaan menjadi jubahmu.. keduanya menciptakan rahasia rahasia cinta yang paling terapuh..
wahai pengembara dalam genangan kata kata.. tidak selamanya engkau mampu meneriakkan kepedihan diantara garis takdir yang telah tertetapkan.. tidak selamanya engkau mampu berdiri dibarisan kecemasan yang kau ciptakan sendiri.. kita adalah takdir kita sendiri.. kita hanya dipertemukan oleh aksara dalam ketajaman mata hati sendiri.. takdir memberikan kehendak yang sama dengan arah kehendakmu.. bahagialah dengan segala kesah yang mampu membuat semesta raya bertekuk lutut dipelukanmu..
pandanglah matahari pada savana yang membentang diantara batas batas hatimu.. fitrahnya tak mengenal batasan barat dan timur.. meski nisbahnya adalah benar dari sang timur.. lalu remukkanlah segala sesal yang berjanin dihitamnya memoar tentang cinta.. jadilah lentera dalam indahnya sangkar.. jadilah api yang menghanguskan segala noda dan menjadikannya butiran debu..
kita akan melintasi penyatuan jiwa dengan raga karenanya.. jumpailah wujud jiwa yang tak bertara.. ia selalu dalam keterikatan, namun tak terikat pula padanya.. jika kita terlampau mencintainya, maka jiwa itu akan musnah dalam raga.. namun bila kita sungguh sungguh mencintainya, maka.. lepaslah.. dan jiwa itu akan menerangi keutuhannya.. ini adalah hakikat penyerahan jiwa.. dan cintailah kefanaan akhir yang telah terjanjikan..
aku melihat kau berdiri disana.. diantara jejalan dan riuh tarian surga.. lalu kau syairkan apapun yang kau rasa pada dua bilah sisi mata pedang kehidupan.. mengharukan jiwa jiwa yang menatap kosong pada segala penjuru angan.. juga
membakar hati yang tengah menyelam dilautan percintaan.. keterasingan menjadi payungmu.. kesendiriaan menjadi jubahmu.. keduanya menciptakan rahasia rahasia cinta yang paling terapuh..
wahai pengembara dalam genangan kata kata.. tidak selamanya engkau mampu meneriakkan kepedihan diantara garis takdir yang telah tertetapkan.. tidak selamanya engkau mampu berdiri dibarisan kecemasan yang kau ciptakan sendiri.. kita adalah takdir kita sendiri.. kita hanya dipertemukan oleh aksara dalam ketajaman mata hati sendiri.. takdir memberikan kehendak yang sama dengan arah kehendakmu.. bahagialah dengan segala kesah yang mampu membuat semesta raya bertekuk lutut dipelukanmu..
pandanglah matahari pada savana yang membentang diantara batas batas hatimu.. fitrahnya tak mengenal batasan barat dan timur.. meski nisbahnya adalah benar dari sang timur.. lalu remukkanlah segala sesal yang berjanin dihitamnya memoar tentang cinta.. jadilah lentera dalam indahnya sangkar.. jadilah api yang menghanguskan segala noda dan menjadikannya butiran debu..
kita akan melintasi penyatuan jiwa dengan raga karenanya.. jumpailah wujud jiwa yang tak bertara.. ia selalu dalam keterikatan, namun tak terikat pula padanya.. jika kita terlampau mencintainya, maka jiwa itu akan musnah dalam raga.. namun bila kita sungguh sungguh mencintainya, maka.. lepaslah.. dan jiwa itu akan menerangi keutuhannya.. ini adalah hakikat penyerahan jiwa.. dan cintailah kefanaan akhir yang telah terjanjikan..

0 komentar:
Posting Komentar