CATATAN HATI SANG DEWI

Rabu, 06 Februari 2013

KUTITIPKAN RINDU

KU TITIPKAN RINDU PADA
BUTIR-BUTIR DERAI HUJAN...

Langit pagi begitu teduh memayungi
diatas ruang hatiku.
Matahari nampaknya masih
berbaring malas diperaduannya.
Rintik-rintik hujan mulai turun
membasahi pelataran muka tanah.
Dalam butiran-butiran derai air hujannya,
ku titipkan sejuta rindu dan harapanku padamu,
perempuanku


Dibawah tirai hujan, ku tuliskan ;
sebuah syair cinta untukmu
dan semilir angin ku jadikan kuas
untuk melukis perasaan cintaku padamu,
pada dinding-dinding airnya yang jatuh
menyentuh kaki tanah
dengan kehangatan rasaku.

Aku hanya ingin mengirim isyarat
pada hati padamu itu ; perempuanku
bahwa jatuh cinta kepadamu begitu indah
dan menyenangkan buat-ku.

Entahlah... apakah isyarat hatiku ini
sampai kedalam rasa di ruang hatimu.
Aku tak perduli, aku hanya ingin
mengungkapkan luapan rasa yang ada padamu.

Gemericik-gemericik airnya, ku jadikan tasbih cinta
untuk sebuah doa pengharapanku.
Dan aku tak berharap, matahari segera bangun
dari pembaringannya yang berselimut hangat awan.
Ku lihat pelangi kasmaran,
nampak seperti jembatan jiwa
yang menghubungkan rasamu dengan rasaku.
Bertaburan hujan bunga mawar diatas hatiku saat ini.
Selusin bidadari terbang turun dari langit kahyangan
hanya untuk menikmati semerbak aroma wewangian,
dalam derai-derai hujan rindu yang turun
begitu mesra serta
penuh rasa kasmaran hatiku padamu,
perempuanku

Aku selalu menitipkan harapan yang sama
di setiap musim, dalam setiap butiran-butiran
air hujannya yang berderai dari atas langitnya.
Seperti menemukan kepingan terakhir
sebuah puzle rasa...
yang sedang kau susun didalam hatimu.
Dan mungkin seharusnya, cinta ini sudah berada
di tempat yang seharusnya,
di ruang hatimu dan hatiku.

" Dan kau tahu; aku selalu mencintaimu,
dan menerima apa adanya tentang dirimu...

Foto: semua KU TITIPKAN RINDU PADA 
BUTIR-BUTIR DERAI HUJAN...

Langit pagi begitu teduh memayungi 
diatas ruang hatiku.
Matahari nampaknya masih 
berbaring malas diperaduannya.
Rintik-rintik hujan mulai turun 
membasahi pelataran muka tanah.
Dalam butiran-butiran derai air hujannya, 
ku titipkan sejuta rindu dan harapanku padamu,
perempuanku


Dibawah tirai hujan, ku tuliskan ; 
sebuah syair cinta untukmu
dan semilir angin ku jadikan kuas 
untuk melukis perasaan cintaku padamu,
pada dinding-dinding airnya yang jatuh
menyentuh kaki tanah 
dengan kehangatan rasaku.

Aku hanya ingin mengirim isyarat
pada hati padamu itu ; perempuanku
bahwa jatuh cinta kepadamu begitu indah 
dan menyenangkan buat-ku.

Entahlah... apakah isyarat hatiku ini 
sampai kedalam rasa di ruang hatimu.
Aku tak perduli, aku hanya ingin 
mengungkapkan luapan rasa yang ada padamu.

Gemericik-gemericik airnya, ku jadikan tasbih cinta 
untuk sebuah doa pengharapanku.
Dan aku tak berharap, matahari segera bangun 
dari pembaringannya yang berselimut hangat awan.
Ku lihat pelangi kasmaran, 
nampak seperti jembatan jiwa 
yang menghubungkan rasamu dengan rasaku.
Bertaburan hujan bunga mawar diatas hatiku saat ini.
Selusin bidadari terbang turun dari langit kahyangan 
hanya untuk menikmati semerbak aroma wewangian, 
dalam derai-derai hujan rindu yang turun
begitu mesra serta 
penuh rasa kasmaran hatiku padamu,
perempuanku

Aku selalu menitipkan harapan yang sama 
di setiap musim, dalam setiap butiran-butiran 
air hujannya yang berderai dari atas langitnya.
Seperti menemukan kepingan terakhir 
sebuah puzle rasa... 
yang sedang kau susun didalam hatimu.
Dan mungkin seharusnya, cinta ini sudah berada 
di tempat yang seharusnya,
di ruang hatimu dan hatiku.

" Dan kau tahu; aku selalu mencintaimu, 
dan menerima apa adanya tentang dirimu...

0 komentar:

Posting Komentar