ku hanya bisa menggambar garis-garis rautmu
lewat tulisan, Saat ku dengar lirih rindumu memanggil, ku ambil selembar
kertas putih ku mainkan pucuk pena, bibirmu yang terbayang
mengurai indah kata-kata, satu persatu
ku susun, tak terbentuk makna ini hanya sebuah kiasan, saat bayang manis
senyummu melintas sajak roman pun mengalir di sela-sela tungku otakku,
berbisik jari-jariku pun menari, ...maafkan .... lewat seutas kata
serapah ini, ku lumat emosi, ku luapkan amarah, dan ku pendam
dalam-dalam...., aku tahu kau merasa, aku tahu kau mengerti, sayang
sribu sayang.... tak mampu aku menggoreskan rasa di dinding hatimu,
karena tak lain aku hanyalah seorang pengecut, yang bersembunyi lewat
kata-kata, tak lain aku hanyalah seorang pecundang yang hanya ungkapkan
rasa di tepian hayal. Namun ketahuilah kisahmu kisahku terangkum dalam
DèArý ku, dan akan selalu aku tulis dan ku bingaki indah di lipatan
waktu.
Jika ini yang terakhir kenanglah aku sebagai.......
Kamis, 07 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar