di sebuah kelam, kota tua, malam dingin
mendapatimu dengan langkah berjingkat
terjepit sapa tubuhtubuh penghangat
kau gugup dirangsang riak gairah
angin mengguyur hasrat
merentangkan urat
kita pun beranjak menuju bar pusat birahi
katakata mengucur dari mulut botol wisky
landai ciuman demi ciuman berlepasan
lidahmu meluncur basah sesaat di kegelapan
melumat puting sebelum botol berdenting
dingin kian menegaskan angan
tak cukup sekian
kita pun beranjak menuju perbatasan
mendapatimu dengan langkah berjingkat
terjepit sapa tubuhtubuh penghangat
kau gugup dirangsang riak gairah
angin mengguyur hasrat
merentangkan urat
kita pun beranjak menuju bar pusat birahi
katakata mengucur dari mulut botol wisky
landai ciuman demi ciuman berlepasan
lidahmu meluncur basah sesaat di kegelapan
melumat puting sebelum botol berdenting
dingin kian menegaskan angan
tak cukup sekian
kita pun beranjak menuju perbatasan

0 komentar:
Posting Komentar