Tersentak lamun dalam diam di pekatnya malam
Hati seakan tercabik dan menguak luka
Seujar kata mengaburkan netra
Kembali tersungkur dalam prangka
Kemana rasa hati kan disembunyikan
Sementara gelap pun tak bersahabat kini
Langitpun menangis tiada henti
Seiring bulir bening juga berhamburan dipipi
Selalu saja sama kisah demi kisah
Prasangka cela selalu saja menunjuk hidung
Kembali aku hanya bisa diam
Dalam hati bertanya tanya
Duhai malam..
Masihkah kau setia menemani rinaiku?
Seperti dulu dalam setiap kesahku
Jumat, 13 Desember 2013
Langganan:
Postingan (Atom)