CATATAN HATI SANG DEWI

Minggu, 14 April 2013

JIKA


Jika malam nanti ada hujan
Itu airmataku yang tumpah
Biarkan saja, ia bukan luka
Cuma penanda keletihan

Jika malam nanti bulan padam
dan laut hanya diam
Itu petanda hatiku tengah gulita
Lupakan saja, ia bukan derita
Cuma aroma bunga tanjung
Dari tubuh yang mulai renta

Jika malam nanti ada airmata
Percayalah aku tidak apa-apa
Tinggalkan saja, besok pasti ada angin
dan perahu kembali berlayar

Aku hanya butuh teluk
Bagi nasib yang kian menua
Berlabuh disana dengan satu keyakinan

AJARKAN SEMALAM SAJA


kekasih...
biarkan jemariku melukismu dengan indah
diatas kanvas dada bidangmu
akan ku toreh warnawarna indah dengan kecupan lembut
dan izinkan aku mengaduk warna sesukaku
semalam ini saja

Dan jika aku tidak mampu meneruskan lukisanku
bantulah aku dengan tarian jemarimu
tuntunlah genggamanku ke skesta yang kita inginkan
liukkan gemulai kuas cinta yang tercampur warna asmara
seiring irama desah yang sayup sampai

kekasih...
ku ingin kau juga melukis di kanvas ragaku
dengan bilur keringat asmara yang menyejukkan rasa
biar aku tau indah lukisannya
ajarkan aku semalam ini saja

Jumat, 12 April 2013

KEPADAMU MALAM

Kepadamu malam..
Ingin kusampaikan kabar hatiku
Selaksa rentak dan debar tak berirama
Mengusik satu ruang dalam hatiku
Gelisahnya aku...mengapa?..entahlah

Kepadamu malam..
Ingin kutanyakan padamu
Adakah kabar yang disampaikan bayu untukku
Tentang rindu dan harap jelang hatiku
Dari ruang dan selasar hati kekasih yang pergi
Berdukanya aku..ahhh...selalu

Dibilik tampa cahaya lampu ku urai kisah dalam pejam
Menghabiskan waktu bersama kelam
Kepadamu malam.
Kupinta satu harap padamu
Jangan senyapkan aku walau kau bergelap sendiri

KARAM DILAUTAN HATI

Yang meredam sakit tiada tara
harapan seakan menjulang langit
tapi kasih tiada sampai
putus yang tak akan tersambung
biarlah berpusara selamanya

tidaklah berlanjut surut
pada rasa yang sudah diberi
biarlah karam dalam badai lautan
tidaklah nasib beruntung
mungkin suratan dari dulunya
biarlah kasih tidak disambung
dari pada batin tersiksa

wahai kekasih
dengarlah ratap hati nelangsa
kusurutkan langkah menggapai hati
rangkai hati tinggallah masa
pergi kasih tinggalah sayang
entah kapan masa bersua

kutundukkan wajah
sembunyikan linangan air mata

SENJAKU


Benar ternyata,
senja ini mampu buai seluruh peluh
di rona jingga yang tak terlalu sempurna
bayu meliuk pucuk ilalang gersang
ber-andai di antara kelelahan

nikmati kenyamanan sekejap tanpamu beban
biarkan anganku berkelana panjang
jangan hentikan!
perintahku pada tugastugas ku yang sedikit terabaikan
nanti lagi kujamah kau sebagai kewajibanku atasmu
biarkan aku dengan senjaku...

BIARLAH


Biarlah tidak dari semula
dari pada menanggung siksa
sunyilah malam sunyilah hati
Dingin menikam ke sudut hati
seperti mau putus jantung dan hati
kekasih hati enggan mau apalagi
mungkin untung
yang tidak ada
seperti nyawa pulang kebadan
tangis terpaksa ditelan
tawa dinampakkan jua
seperti hidup ada yang hilang
bulan yang terang,sembunyilah kebalik awan
biar tak nampak air mata menggenang
melayang pandang ke langit tinggi
kupandang bulan tertutup awan
seperti air mata jatuh kedalam
bintang diharap kapan kan terang